Kendari,  (ANTARA News) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai perusahaan daerah (Perusda) milik pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), menawarkan berbagai produk unggulan yang cukup menjanjikan.

Dirut BPD Sultra, Khaerul Kumala Raden, di Kendari, Kamis, mengatakan, selain ada tiga produk unggulan (Giro, Tabungan dan Devosito), juga ada beberapa produk yang tidak kalah menariknya bagi masyarakat untuk melakukan simpanan dan transaksi yang paling aman dan menguntungkan.

Produk Simpeda misalnya, merupakan produk simpanan pembangunan daerah dengan berbagai kunggulan ditawarkan kepada nasabah diantaranya bunga kompetitif yang menarik dan bersaing, transaksi secara online yang dapat dilakukan di BPD diseluruh Indonesia, jaminan kreditnya pun dapat dijadikan agunan, serta memiliki undian yang diundi setiap enam bulan secara nasional.

"Jadi syarat-syarat untuk membuka Simpeda pun sangat mudah, yakni nasabah hanya datang mengisi formulir aflikasi pembukaan Simpeda, kemudian melamnpirkan foto copy KTP/SIM atau paspor, dengan setoran awal minimal hanya Rp50.000," katanya.

Produk lainnya BPD Sultra adalah "Tahara" yakni tabungan haji Sultra, yang memberi kemudahan bagi calon jemaah haji untuk mendapatkan kuota secara online dengan Siskohat dari Kementerian Agama, dengan maksud memberi kemudahan dan kepastian bagi setiap calon jemaah untuk mendapatkan kuota/porsi haji.

Adapun syarat bagi setiap nasabah yang tergabung dalam Tahara, yakni cukup mengisi formulir aflikasi pembukaan Tahara dan melampirkan foto kopi identitas yang masih berlaku dengan setoran awal minimal Rp500 ribu.

Khusus produk giro, kata Khaerul, BPD Sultra memberikan kemudahan dan kelancaran gerak laju bisnis bagi seluruh masyarakat baik untuk perorangan, perusahaan maupun lembaga non profit lainnya.

Keunggulan jasa giro tersebut kompetitif dan fleksibel yakni mudah dan lancar, proses penyetoran dan penarikan juga dapat dilakukan di seluruh kantor BPD di Sulawesi Tenggara.

"Kalau saat ini BPD sudah memiliki sebanyak 30 kantor di seluruh kabupaten kota di Sultra, maka dimanapun nasabah berada, sepanjang kantor tersebut terbuka bisa melakukan transaski penarikan maupun penyetoran," kata Khaerul.

Menyinggung perkembangan BPD Sultra hingga saat ini, ia mengatakan bahwa, posisi kuangan BPD baik terkait pengelolaan dana pihak ketiga maupun dalam bentuk propduk unggulan lainnya cukup sehat berdasarkan hasil audit Bank Indonesia.

"Posis September 2012, total aset BPD Sultra kini mencapai Rp3,392 triliun lebih yang meliputi Giro sebesar Rp1,749 triliun lebih dengan jumlah 7.945 nasabah, tabungan Rp405,190 miliar lebih dengan jumlah 168.243 nasabah, deposito Rp472,129 miliar dengan nasabah sebanyak 983 orang, dengan kredit yang disalurkan mencapai Rp1,461 triliun lebih dengan jumlah 26.856 nasabah," katanya.(Ant).